xelebour
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Clock
Latest topics
» mau gabung nih bang xeleb ...
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeJanuary 29th 2010, 02:38 by juniar timotius

» Cara Bayi Mengatakan I Love You
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeApril 8th 2009, 18:43 by R3B3L

» sharing FS,FB,YM, id dicini iaa
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeApril 8th 2009, 18:41 by R3B3L

» bagi member baru harap mengisi forum perkenalan
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeApril 8th 2009, 18:40 by R3B3L

» Memonopoli Bandwith di Warnet
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 9th 2009, 19:54 by R3B3L

» Euy Ada Tutor Buat Aplikasi Portabel Menggunakan THINSTALL,,,
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 9th 2009, 19:52 by R3B3L

» Baca Ini Sebelum Posting
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 7th 2009, 20:39 by R3B3L

» Apa Itu Compiler
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 7th 2009, 20:27 by R3B3L

» Cara Membuat Website
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 7th 2009, 20:24 by R3B3L

» Menyetop Jalur Masuk Malware, Virus , Etc
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 4th 2009, 18:32 by 

» Cara Kerja Virus Komputer Menurut Jenisnya
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 4th 2009, 18:18 by 

» Top 10 Virus, Februari 2009
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 4th 2009, 18:07 by 

» 9 Kiat Singkirkan Virus Sality
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 4th 2009, 17:47 by 

» cara membuat BOT mirc
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 4th 2009, 15:33 by R3B3L

» COga_cowok GANTENG_cowok GANJEN
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 2nd 2009, 17:33 by 

» diriku tak pantas menjadi pilihan
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 1st 2009, 18:31 by firstia

» Cman mo test aja
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeMarch 1st 2009, 17:23 by firstia

» Mencari Istri Berdasarkan Karakter Komputer
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeFebruary 28th 2009, 19:55 by 

» Kemajuan Indonesia di bidang komunikasi
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeFebruary 28th 2009, 19:37 by 

» Kebiasaan pake komputer
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_icon_minitimeFebruary 28th 2009, 19:32 by 

April 2024
MonTueWedThuFriSatSun
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930     

Calendar Calendar

RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Top posters
firstia (82)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
R3B3L (12)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
ewin_coga (2)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
zendent cruizz (2)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
Musang (1)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
pank2x (1)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 
juniar timotius (1)
Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_lcapPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_voting_barPenggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) I_vote_rcap 


Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID )

Go down

Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID ) Empty Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol Sebagai Terapi Penyakit Tifus ( DEMAM TIFOID )

Post by firstia February 28th 2009, 17:46

Tifus

Demam Tifoid atau Tifus merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Disebarkan melalui perpindahan dari manusia ke manusia terutama pada keadaan hygiene buruk. Masa inkubasi sampai 18 hari. Sebagian bakteri ini dapat dimusnahkan oleh asam lambung tetapi ada sebagian lagi yang masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid dan bersarang di jaringan tersebut, selain itu bakteri ini juga bersarang di limpa, hati dan bagian-bagian lain system retikuloendotelial. Endotoksin atau racun dari Salmonella typhi berperan dalam proses inflamasi lokal pada jaringan tempat bakteri tersebut berkembang biak. Salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sistesis dan pelepasan zat pirogen dan leukosit pada jaringan yang meradangt, sehingga terjadi demam.

Gejala-gejala yang muncul bervariasi, dalam minggu pertama sama dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, sakit kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare, perasaan tidak enak pada perut, batuk dan peningkatan suhu badan. Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardi relative, lidah tifoid (kotor ditengah, tepid an ujung merah dan tremor), hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan kesadaran berupa samnolen sampai koma.

Penatalaksanaan terapi demam tifoid, Penggunaan antibiotik untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran bakteri. Antibiotik yang dapat digunakan adalah klorafenikol ( dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500mg, diberikan selama demam dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam, kemudian dosis diturunkan menjadi 2 x 250mg selama 5 hari kemudian ), Ampisilin/Amoksisilin ( dosis 50-150 mg/kg BB, diberikan selama 2 minggu), Kotimoksazol 2 x 2 tablet ( 1 tablet mengandung 400mg sulafametoksazol-80mg trimetropin, diberikan selama 2 minggu ), Sefalosporin generasi II dan III biasanya demam mereda pada hari ke-3 atau menjelang hari ke-4 ( obat yang dipakai seftriakson 4 g/hari selama 3 hari, norfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hari, siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hari, ofloksasin 600 mg/hari selama 7 hari, pefloksasin 400 mg/hari selama 7 hari, fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari). Istirahat dan perawatan yang profesional ini bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus istirahat total sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Aktifitas dilakukan bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien. Selama penyembuhan harus dijaga kebersihan badan, tempat tidur, pakaian, dan peralatan yang dipakai. Diet dan terapi penunjang pertama pasien diberi bubur halus, kemudian bubur kasar, dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Juga diperlukan pemberian vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung keadaan umum pasien.

Jenis Obatnya

Nama generik : Klorafenikol

Nama dagang Indonesia : Combisetin (Combiphar), Farsycol (Ifars), Kalmicetine (Kalbe Farma), Lanacetine (Landson)

Indikasi : Pengobatan tifus (demam tifoid) dan paratifoid, infeksi berat karena Salmonella sp, H. influenza (terutama meningitis), rickettzia, limfogranuloma, psitakosis, gastroenteristis, bruselosis, disentri.

Kontraindikasi : Hipersensitif, anemia, kehamilan, menyusui, pasien porfiria

Bentuk sediaan : Kapsul 250 mg, 500 mg, suspensi 125 mg/5 ml, sirup 125 ml/5 ml, serbuk injek. 1g/vail.

Dosis dan aturan pakai : Dewasa : 50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.

Anak : 50-75 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.

Bayi < 2 minggu : 25 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi tiap 6 jam. Berikan dosis lebih tinggi untuk infeksi lebih berat. Setelah umur 2 minggu bayi dapat menerima dosis sampai 50 mg/kgBB/ hari dalam 4 dosis tiap 6 jam.

Efek samping : Kelainan darah reversible dan ireversibel seperti anemia aplastik anemia (dapat berlanjut menjadi leukemia), mual, muntah, diare, neuritis perifer, neuritis optic, eritema multiforme, stomatitis, glositis, hemoglobinuria nocturnal, reaksi hipersensitivitas misalnya anafalitik dan urtikaria, sindrom grey pada bayi premature dan bayi baru lahir, depresi sumsum tulang

Resiko khusus : Anemia aplastik : jarang terjadi, terjadi hanya 1 pada 25.000-40.000 penggunaan klorafenikol, diperkirakan karena pengaruh genetic dan terjadi tidak secara langsung pada saat menggunakan kloramfenikol tetapi muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pemakaian

Gray-baby syndrome : terjadi pada bayi yang lahir premature dan pada bayi umur < 2 minggu dengan gangguan hepar dan ginjal. Klorafenikol terakumulasi dalam darah pada bayi khususnya ketika pemberian dalam dosis tinggi ini yang menyebabkan Gray-baby syndrome.
firstia
firstia
Admin
Admin

Female
Jumlah posting : 82
Age : 39
Lokasi : jgc 21
Job/hobbies : reading, swimming,pucing...................
Registration date : 25.02.09

http://lia707.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik