Clock
Latest topics
Top posters
firstia (82) | ||||
R3B3L (12) | ||||
ewin_coga (2) | ||||
zendent cruizz (2) | ||||
Musang (1) | ||||
pank2x (1) | ||||
juniar timotius (1) |
Benarkah Kopi Cegah Pikun?
xelebour :: Serba Serbi :: Kesehatan
Halaman 1 dari 1
Benarkah Kopi Cegah Pikun?
Sebuah penelitian terbaru di dunia kesehatan menyebutkan, kebiasaan minum kopi dalam jumlah tertentu dapat menurunkan risiko terkena penyakit alzheimer alias pikun.
Benarkah demikian? Apa yang Anda lakukan ketika mengantuk, padahal pekerjaan masih menumpuk? Atau ketika malam hari udara dingin menusuk tulang? Bisa jadi, Anda akan segera tergerak meraih secangkir kopi. Sejak lama, kopi merupakan minuman "sejuta umat", selain teh.
Ada yang mengatakan, lebih dari 50 persen orang Amerika Serikat meminum kopi rata-rata dua cangkir per hari. Sebagai minuman favorit dengan konsumen yang sangat besar, kebiasaan minum kopi terus diteliti dari waktu ke waktu, termasuk dampak positif dan negatifnya bagi kesehatan.
Hasil penelitiannya pun masih terus diperdebatkan. Selama ini kopi yang identik dengan kafein dicap kurang baik bagi tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Sejumlah peneliti juga memperbincangkan bahwa kafein berpotensi menyebabkan kanker payudara dan penyakit jantung.
Di sisi lain,sejumlah studi juga berupaya membuktikan bahwa kebiasaan minum kopi tidak selamanya buruk, bahkan sebaliknya bermanfaat bagi kesehatan. Studi terbaru yang dilakukan peneliti Swedia dan Finlandia mengungkapkan, orang usia paruh baya yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang per hari secara signifikan mengalami pengurangan risiko terkena penyakit kepikunan yang parah (alzheimer).
Orang usia paruh baya yang minum 3-5 cangkir kopi per hari menurunkan risiko terkena penyakit demensia dan alzheimer sebesar 60-65 persen dalam kehidupannya kelak.
Studi yang juga didukung Institut Kesehatan Umum Nasional di Helsinki dan hasilnya diterbitkan Jurnal Penyakit Alzheimer bulan ini, didasarkan pada wawancara ulang terhadap 1.409 orang di Finlandia selama lebih dari dua dekade. Awalnya, para partisipan ditanyai tentang kebiasaan minum kopi saat berusia 50-an tahun.
Selanjutnya, fungsi ingatan mereka dites kembali pada 1998, tepatnya ketika mereka berusia antara 65-79 tahun. Dari total 61 orang yang mengalami demensia, 48 di antaranya berkembang menjadi alzheimer.
Mungkin ada satu atau dua studi lainnya yang menunjukkan bahwa kopi dapat meningkatkan fungsi ingatan, tapi ini merupakan studi pertama yang langsung mengaitkan demensia dan alzheimer, serta dilakukan dalam periode waktu cukup panjang.
Sayangnya, masih kurang jelas bagaimana mekanisme meminum kopi dalam jumlah sedang dapat menunda atau menghindarkan seseorang dari terkena demensia. Kuat dugaan hal tersebut dikarenakan kopi mengandung zat antioksidan yang tinggi, di mana diketahui dapat menghalangi terjadinya alzheimer.
Beberapa studi juga menunjukkan kopi membantu melindungi sistem saraf, yang sekaligus merupakan perlindungan melawan demensia. Sebuah studi lain juga pernah menyebutkan, kopi membantu mengurangi risiko serangan diabetes tipe. Padahal, diabetes juga bisa terkait alzheimer.
Penelitian tentang kopi harus terus berkelanjutan guna mengetahui elemen pelindung apa saja yang terdapat dalam kopi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sementara itu, belum lama ini seorang psikologi dari Universitas Durham mepublikasikan temuan tentang keterkaitan peminum kopi berat dengan halusinasi.
Dengan kata lain, masyarakat hendaknya tidak membesar-besarkan atau menerima mentah-mentah informasi tentang manfaat minum kopi. Boleh minum kopi, tapi jangan berlebihan. Sebagai pertimbangan,seseorang dalam kondisi sehat boleh minum kopi, tapi jangan lebih dari lima cangkir per hari.
Bagi yang gemar berolahraga, diharapkan berhati-hati untuk tidak mengonsumsi kopi saat berolahraga karena diduga dapat menyebabkan tekanan darah melonjak. Wanita hamil juga disarankan menghindari kafein guna meminimalisasi risiko janinnya terlahir cacat.
Selain itu, kebiasaan minum kopi disinyalir dapat mengurangi penyerapan kalsium dalam tubuh. Sehingga, bila tak diimbangi asupan kalsium yang mencukupi, risiko tulang keropos pun mengintai. Melihat pro-kontra yang terjadi di antara para peneliti, diperlukan sikap yang bijak dari Anda. Apakah berpegang pada hasil penelitian yang menunjukkan kopi bermafaat bagi kesehatan atau sebaliknya.
Yang jelas, Anda patut waspada terhadap dampak negatif kopi pada tubuh. Yakni, dengan tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan. Sebab, segala yang berlebihan tentunya tidak bagus untuk kesehatan Anda.
Benarkah demikian? Apa yang Anda lakukan ketika mengantuk, padahal pekerjaan masih menumpuk? Atau ketika malam hari udara dingin menusuk tulang? Bisa jadi, Anda akan segera tergerak meraih secangkir kopi. Sejak lama, kopi merupakan minuman "sejuta umat", selain teh.
Ada yang mengatakan, lebih dari 50 persen orang Amerika Serikat meminum kopi rata-rata dua cangkir per hari. Sebagai minuman favorit dengan konsumen yang sangat besar, kebiasaan minum kopi terus diteliti dari waktu ke waktu, termasuk dampak positif dan negatifnya bagi kesehatan.
Hasil penelitiannya pun masih terus diperdebatkan. Selama ini kopi yang identik dengan kafein dicap kurang baik bagi tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Sejumlah peneliti juga memperbincangkan bahwa kafein berpotensi menyebabkan kanker payudara dan penyakit jantung.
Di sisi lain,sejumlah studi juga berupaya membuktikan bahwa kebiasaan minum kopi tidak selamanya buruk, bahkan sebaliknya bermanfaat bagi kesehatan. Studi terbaru yang dilakukan peneliti Swedia dan Finlandia mengungkapkan, orang usia paruh baya yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang per hari secara signifikan mengalami pengurangan risiko terkena penyakit kepikunan yang parah (alzheimer).
Orang usia paruh baya yang minum 3-5 cangkir kopi per hari menurunkan risiko terkena penyakit demensia dan alzheimer sebesar 60-65 persen dalam kehidupannya kelak.
Studi yang juga didukung Institut Kesehatan Umum Nasional di Helsinki dan hasilnya diterbitkan Jurnal Penyakit Alzheimer bulan ini, didasarkan pada wawancara ulang terhadap 1.409 orang di Finlandia selama lebih dari dua dekade. Awalnya, para partisipan ditanyai tentang kebiasaan minum kopi saat berusia 50-an tahun.
Selanjutnya, fungsi ingatan mereka dites kembali pada 1998, tepatnya ketika mereka berusia antara 65-79 tahun. Dari total 61 orang yang mengalami demensia, 48 di antaranya berkembang menjadi alzheimer.
Mungkin ada satu atau dua studi lainnya yang menunjukkan bahwa kopi dapat meningkatkan fungsi ingatan, tapi ini merupakan studi pertama yang langsung mengaitkan demensia dan alzheimer, serta dilakukan dalam periode waktu cukup panjang.
Sayangnya, masih kurang jelas bagaimana mekanisme meminum kopi dalam jumlah sedang dapat menunda atau menghindarkan seseorang dari terkena demensia. Kuat dugaan hal tersebut dikarenakan kopi mengandung zat antioksidan yang tinggi, di mana diketahui dapat menghalangi terjadinya alzheimer.
Beberapa studi juga menunjukkan kopi membantu melindungi sistem saraf, yang sekaligus merupakan perlindungan melawan demensia. Sebuah studi lain juga pernah menyebutkan, kopi membantu mengurangi risiko serangan diabetes tipe. Padahal, diabetes juga bisa terkait alzheimer.
Penelitian tentang kopi harus terus berkelanjutan guna mengetahui elemen pelindung apa saja yang terdapat dalam kopi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sementara itu, belum lama ini seorang psikologi dari Universitas Durham mepublikasikan temuan tentang keterkaitan peminum kopi berat dengan halusinasi.
Dengan kata lain, masyarakat hendaknya tidak membesar-besarkan atau menerima mentah-mentah informasi tentang manfaat minum kopi. Boleh minum kopi, tapi jangan berlebihan. Sebagai pertimbangan,seseorang dalam kondisi sehat boleh minum kopi, tapi jangan lebih dari lima cangkir per hari.
Bagi yang gemar berolahraga, diharapkan berhati-hati untuk tidak mengonsumsi kopi saat berolahraga karena diduga dapat menyebabkan tekanan darah melonjak. Wanita hamil juga disarankan menghindari kafein guna meminimalisasi risiko janinnya terlahir cacat.
Selain itu, kebiasaan minum kopi disinyalir dapat mengurangi penyerapan kalsium dalam tubuh. Sehingga, bila tak diimbangi asupan kalsium yang mencukupi, risiko tulang keropos pun mengintai. Melihat pro-kontra yang terjadi di antara para peneliti, diperlukan sikap yang bijak dari Anda. Apakah berpegang pada hasil penelitian yang menunjukkan kopi bermafaat bagi kesehatan atau sebaliknya.
Yang jelas, Anda patut waspada terhadap dampak negatif kopi pada tubuh. Yakni, dengan tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan. Sebab, segala yang berlebihan tentunya tidak bagus untuk kesehatan Anda.
xelebour :: Serba Serbi :: Kesehatan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
January 29th 2010, 02:38 by juniar timotius
» Cara Bayi Mengatakan I Love You
April 8th 2009, 18:43 by R3B3L
» sharing FS,FB,YM, id dicini iaa
April 8th 2009, 18:41 by R3B3L
» bagi member baru harap mengisi forum perkenalan
April 8th 2009, 18:40 by R3B3L
» Memonopoli Bandwith di Warnet
March 9th 2009, 19:54 by R3B3L
» Euy Ada Tutor Buat Aplikasi Portabel Menggunakan THINSTALL,,,
March 9th 2009, 19:52 by R3B3L
» Baca Ini Sebelum Posting
March 7th 2009, 20:39 by R3B3L
» Apa Itu Compiler
March 7th 2009, 20:27 by R3B3L
» Cara Membuat Website
March 7th 2009, 20:24 by R3B3L
» Menyetop Jalur Masuk Malware, Virus , Etc
March 4th 2009, 18:32 by
» Cara Kerja Virus Komputer Menurut Jenisnya
March 4th 2009, 18:18 by
» Top 10 Virus, Februari 2009
March 4th 2009, 18:07 by
» 9 Kiat Singkirkan Virus Sality
March 4th 2009, 17:47 by
» cara membuat BOT mirc
March 4th 2009, 15:33 by R3B3L
» COga_cowok GANTENG_cowok GANJEN
March 2nd 2009, 17:33 by
» diriku tak pantas menjadi pilihan
March 1st 2009, 18:31 by firstia
» Cman mo test aja
March 1st 2009, 17:23 by firstia
» Mencari Istri Berdasarkan Karakter Komputer
February 28th 2009, 19:55 by
» Kemajuan Indonesia di bidang komunikasi
February 28th 2009, 19:37 by
» Kebiasaan pake komputer
February 28th 2009, 19:32 by