Latihan Merangsang Ketajaman Otak

by **firstia** February 28th 2009, 17:26

Pikun di usia produktif tentu merepotkan. Tak hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang lain. Bagaimana cara mempertajam daya ingat otak?

Sebuah studi menunjukkan fakta, sering melakukan latihan otak akan meningkatkan tingkat konsentrasi dan daya ingat menjadi lebih baik lagi. Beberapa ilmuwan juga mempercayai bahwa sering melatih kinerja otak akan mempertajam daya ingat Anda sehingga tidak cepat pikun.

Penasaran ingin tahu seperti apa teknik melatih kinerja otak Anda agar tetap prima dan optimal? Berikut beberapa caranya, seperti dikutip dari SheKnows:

Sering membaca

Biasakan membaca layaknya Anda mengambil manfaat nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Dengan mendisiplinkan diri rutin membaca buku, terutama pada pagi hari, akan merangsang saraf otak semakin tajam. Sebaiknya pilihlah jenis buku yang berbeda tiap hari, tentu sesuai dengan minat dan ketertarikan Anda.

Isi teka-teki

Teka-teki yang baik untuk latihan otak, misalnya sudoku dan puzzle. Permainan tersebut dipercaya mampu merangsang saraf otak semakin tajam. Anda pun dapat memilih jenis permainan atau teka-teki lain yang disukai, bisa dari internet ataupun koran.

Teknik sebaliknya

Jika dalam setiap kegiatan Anda selalu menggunakan tangan kanan, kini gunakanlah teknik sebaliknya, yakni tangan kiri. Pada awalnya memang sulit dan merepotkan, tapi hal ini bermanfaat untuk mengaktifkan kembali kerja otak yang berlawanan dari biasanya.

Belajar bahasa asing

Mempertajam daya ingat dapat dilakukan dengan mempelajari bahasa asing. Dengan mengenal beberapa vocabulary atau kosakata bahasa tertentu akan merangsang saraf otak, sehingga semakin tertantang dan terasah untuk menghapal kosakata baru lainnya. Tidak hanya itu, Anda pun dapat melatih konsentrasi otak dengan meditasi ataupun menjawab soal matematika yang cukup rumit.
Tags: must be remember, tips kesehatan
edit delete
0 comments share

Blog Entry Kesepian Sama Buruknya dengan Merokok Feb 19, '09 7:21 PM
for everyone
Isolasi sosial atau kesepian memengaruhi tingkah laku manusia dan otak manusia bekerja. Bahkan kesepian juga merusak kesehatan, sama halnya dengan merokok.

Demikian hasil sebuah penelian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan The American Association for The Advancement Science. Penelitian tersebut merupakan penelitian pertama yang menggunakan scan fMRI untuk mengkaji hubungan antara isolasi sosial (kesepian) dengan aktivitas di dalam otak. Hal tersebut seperti dikutip dari Health24.

Penelitian terhadap 23 mahasiswa ditujukan untuk mengukur tingkat kesepian mereka. Saat dipindahi dengan scan fMRI, mereka diperlihatkan gambar-gambar tidak menyenangkan, konflik pada manusia, dan juga hal-hal menyenangkan, seperti uang dan orang bahagia.

Para peneliti menemukan bahwa ventral striatum menjadi lebih aktif pada mereka tidak kesepian dan saat mereka diperlihatkan gambar-gambar orang yang berada pada situasi menyenangkan.

Ventral striatum, sebagai pembelajar kritis adalah bagian kunci pada otak yang aktif lewat rangsangan utama, seperti makanan, dan rangsangan sekunder, seperti uang. Penghargaan sosial dan perasaan cinta juga mengaktifkan bagian otak ini.

Sebaliknya, temporoparietal junction (saraf yang mengatur otak untuk membedakan diri sendiri dengan orang lain dan pemahaman situasi di sekitar kita) menjadi kurang aktif saat kita kesepian dan saat diperlihatkan gambar-gambar orang yang berada pada situasi tidak menyenangkan.

Kerja saraf pada otak ini turut memengaruhi kesehatan tubuh. Mereka yang kesepian tingkat kesehatannya cenderung menurun.

Kesepian merusak kesehatan, sama halnya dengan merokok.

Mon	Tue	Wed	Thu	Fri	Sat	Sun
		1	2	3	4	5
6	7	8	9	10	11	12
13	14	15	16	17	18	19
20	21	22	23	24	25	26
27	28	29	30	31