Clock
Latest topics
Top posters
firstia (82) | ||||
R3B3L (12) | ||||
ewin_coga (2) | ||||
zendent cruizz (2) | ||||
Musang (1) | ||||
pank2x (1) | ||||
juniar timotius (1) |
Menggigit Kuku, Pertanda Stres
xelebour :: Psychology :: Tips
Halaman 1 dari 1
Menggigit Kuku, Pertanda Stres
Anda mungkin pernah melihat seorang teman yang sering sekali menggigiti kukunya. Saat Anda perhatikan, kuku-kuku jari tangannya begitu pendek, bahkan kutikulanya mengelupas dan mengeluarkan darah. Anda tahu, kebiasaan tersebut tentu menimbulkan rasa sakit. Tetapi mengapa ia seolah tidak merasakannya?
Mungkin karena menggigiti kuku sebenarnya merupakan penyakit, bernama Onychophagia. Pada umumnya hal ini merupakan kebiasaan untuk melepas stres. Nail-biter akan menggigit kukunya saat stres, excited, atau sedang bosan dan tidak ada kegiatan yang dilakukan. Gejala lain yang ditampakkan seseorang yang sedang nervous adalah mengisap ibu jari, mengupil, memutar-mutar atau menarik rambut, menggeratakkan gigi, atau mengusap-usap kulit. Karena dilakukan berulang-ulang, hal ini bisa dikategorikan body-focused repetitive behaviors (BFRB). Namun seorang penggigit kuku bisa juga mengikuti perilaku anggota keluarganya.
Anda mungkin tidak menyadari saat sedang menggigiti kuku. Sebab Anda juga bisa melakukannya sambil menonton TV, membaca, atau menelepon. Tak hanya kuku yang digigit, tetapi juga kutikula dan bagian lunak di pangkal kuku. Kebiasaan ini juga dilakukan orang dari segala usia:
1. Sekitar 50% dari anak usia 10-18 tahun, karena mereka sedang memasuki masa pubertas.
2. Sekitar 23% dari dewasa muda berusia 18-22 tahun.
3. Umumnya orang mulai berhenti menggigit kuku pada usia 30 tahun. Hanya sekitar 10% usia di atas 30 tahun yang terus menggigit kuku.
4. Anak laki-laki di atas usia 10 tahun lebih banyak yang menggigit kuku daripada anak perempuan.
Akibat yang ditimbulkan dengan menggigit kuku adalah:
1. Kulit jari memerah, sakit, dan kutikula berdarah. Akan muncul risiko infeksi di sekitar kuku dan juga mulut Anda. Infeksi gusi dan masalah pada gigi juga mungkin terjadi.
2. Bila kebiasaan menggigit kuku berlanjut, akan membuat kuku tidak dapat tumbuh normal kembali.
3. Dalam tingkat yang lebih parah, meskipun tak banyak, menggigit kuku merupakan simptom dari obsessive-compulsive disorder (OCD). Pada tahap ini, pelaku harus menjalani perawatan medis.
Meskipun demikian, Anda bisa saja mencegah atau menghentikan kebiasaan buruk ini. Contohnya:
*
Lakukan manikur secara teratur, dan pakai cat kuku. Pria bisa menggunakan cat kuku berwarna transparan. Rasa cat kuku yang pahit akan mengingatkan Anda untuk berhenti menggigit kuku.
*
Menggunakan kuku buatan yang sekaligus akan melindungi kuku asli yang akan tumbuh.
*
Cobalah teknik manajemen stres jika Anda menggigit kuku merupakan tanda sedang stres.
*
Melakukan kegiatan lain sebagai pengganti, seperti melukis, menulis, atau meremas stress ball, jika Anda tiba-tiba tersadar sedang menggigit kuku. Jika mengetahui kapan Anda mulai menggigit kuku, Anda akan lebih waspada pada saat lain.
*
Kenakan sarung tangan, bebat dengan bandana, atau plester warna-warni untuk mengingatkan Anda untuk tidak mulai "mengunyah" kuku.
*
Jika anak Anda yang memiliki kebiasaan ini, ajak anak atau gurunya berbicara karena mungkin anak sedang mempunyai masalah dalam pelajaran, atau pergaulannya. Bila perlu, bawa ke dokter untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Anak-anak lebih mungkin menghentikan kebiasaan menggigit kuku jika mereka memahami apa yang menyebabkannya.
Mungkin karena menggigiti kuku sebenarnya merupakan penyakit, bernama Onychophagia. Pada umumnya hal ini merupakan kebiasaan untuk melepas stres. Nail-biter akan menggigit kukunya saat stres, excited, atau sedang bosan dan tidak ada kegiatan yang dilakukan. Gejala lain yang ditampakkan seseorang yang sedang nervous adalah mengisap ibu jari, mengupil, memutar-mutar atau menarik rambut, menggeratakkan gigi, atau mengusap-usap kulit. Karena dilakukan berulang-ulang, hal ini bisa dikategorikan body-focused repetitive behaviors (BFRB). Namun seorang penggigit kuku bisa juga mengikuti perilaku anggota keluarganya.
Anda mungkin tidak menyadari saat sedang menggigiti kuku. Sebab Anda juga bisa melakukannya sambil menonton TV, membaca, atau menelepon. Tak hanya kuku yang digigit, tetapi juga kutikula dan bagian lunak di pangkal kuku. Kebiasaan ini juga dilakukan orang dari segala usia:
1. Sekitar 50% dari anak usia 10-18 tahun, karena mereka sedang memasuki masa pubertas.
2. Sekitar 23% dari dewasa muda berusia 18-22 tahun.
3. Umumnya orang mulai berhenti menggigit kuku pada usia 30 tahun. Hanya sekitar 10% usia di atas 30 tahun yang terus menggigit kuku.
4. Anak laki-laki di atas usia 10 tahun lebih banyak yang menggigit kuku daripada anak perempuan.
Akibat yang ditimbulkan dengan menggigit kuku adalah:
1. Kulit jari memerah, sakit, dan kutikula berdarah. Akan muncul risiko infeksi di sekitar kuku dan juga mulut Anda. Infeksi gusi dan masalah pada gigi juga mungkin terjadi.
2. Bila kebiasaan menggigit kuku berlanjut, akan membuat kuku tidak dapat tumbuh normal kembali.
3. Dalam tingkat yang lebih parah, meskipun tak banyak, menggigit kuku merupakan simptom dari obsessive-compulsive disorder (OCD). Pada tahap ini, pelaku harus menjalani perawatan medis.
Meskipun demikian, Anda bisa saja mencegah atau menghentikan kebiasaan buruk ini. Contohnya:
*
Lakukan manikur secara teratur, dan pakai cat kuku. Pria bisa menggunakan cat kuku berwarna transparan. Rasa cat kuku yang pahit akan mengingatkan Anda untuk berhenti menggigit kuku.
*
Menggunakan kuku buatan yang sekaligus akan melindungi kuku asli yang akan tumbuh.
*
Cobalah teknik manajemen stres jika Anda menggigit kuku merupakan tanda sedang stres.
*
Melakukan kegiatan lain sebagai pengganti, seperti melukis, menulis, atau meremas stress ball, jika Anda tiba-tiba tersadar sedang menggigit kuku. Jika mengetahui kapan Anda mulai menggigit kuku, Anda akan lebih waspada pada saat lain.
*
Kenakan sarung tangan, bebat dengan bandana, atau plester warna-warni untuk mengingatkan Anda untuk tidak mulai "mengunyah" kuku.
*
Jika anak Anda yang memiliki kebiasaan ini, ajak anak atau gurunya berbicara karena mungkin anak sedang mempunyai masalah dalam pelajaran, atau pergaulannya. Bila perlu, bawa ke dokter untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Anak-anak lebih mungkin menghentikan kebiasaan menggigit kuku jika mereka memahami apa yang menyebabkannya.
Similar topics
» Awas, Gangguan Tidur Bisa Jadi Pertanda Parkinson!
» Tip Sederhana Kurangi Stres
» Mengenal 4 Tipe Stres
» Stres Bikin Doyan atau Ogah Makan
» Cara Menghindari Stres ke Alam Bawah Sadar
» Tip Sederhana Kurangi Stres
» Mengenal 4 Tipe Stres
» Stres Bikin Doyan atau Ogah Makan
» Cara Menghindari Stres ke Alam Bawah Sadar
xelebour :: Psychology :: Tips
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
January 29th 2010, 02:38 by juniar timotius
» Cara Bayi Mengatakan I Love You
April 8th 2009, 18:43 by R3B3L
» sharing FS,FB,YM, id dicini iaa
April 8th 2009, 18:41 by R3B3L
» bagi member baru harap mengisi forum perkenalan
April 8th 2009, 18:40 by R3B3L
» Memonopoli Bandwith di Warnet
March 9th 2009, 19:54 by R3B3L
» Euy Ada Tutor Buat Aplikasi Portabel Menggunakan THINSTALL,,,
March 9th 2009, 19:52 by R3B3L
» Baca Ini Sebelum Posting
March 7th 2009, 20:39 by R3B3L
» Apa Itu Compiler
March 7th 2009, 20:27 by R3B3L
» Cara Membuat Website
March 7th 2009, 20:24 by R3B3L
» Menyetop Jalur Masuk Malware, Virus , Etc
March 4th 2009, 18:32 by
» Cara Kerja Virus Komputer Menurut Jenisnya
March 4th 2009, 18:18 by
» Top 10 Virus, Februari 2009
March 4th 2009, 18:07 by
» 9 Kiat Singkirkan Virus Sality
March 4th 2009, 17:47 by
» cara membuat BOT mirc
March 4th 2009, 15:33 by R3B3L
» COga_cowok GANTENG_cowok GANJEN
March 2nd 2009, 17:33 by
» diriku tak pantas menjadi pilihan
March 1st 2009, 18:31 by firstia
» Cman mo test aja
March 1st 2009, 17:23 by firstia
» Mencari Istri Berdasarkan Karakter Komputer
February 28th 2009, 19:55 by
» Kemajuan Indonesia di bidang komunikasi
February 28th 2009, 19:37 by
» Kebiasaan pake komputer
February 28th 2009, 19:32 by